FAKTOR – FAKTOR PEMICU
KEWIRAUSAHAAN
Perilaku kewirausahaan
dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi
hak kepemilikan, kemampuan, dan insentif. Sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan. Jadi, kemampuan berwirausaha meripakan fungsi dari perilaku kewirausahaan
dalam mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian
menghadapi resiko untuk memperoleh peluang, Suryana (2000: 34)
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Model
proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave
menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
1.Innovation
(Inovasi)
faktor personal yang mendorng inovasi adalah
faktor personal yang mendorng inovasi adalah
- keinginan berprestasi
- adanya sifat penasaran
- keinginan menanggung resiko
- faktor pendidikan dan
- faktor pengalaman.
faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah :
- adanya peluang
- pengalama
- kreativitas
beberapa
faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu atau memaksa
seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah :
1.
adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
2.
adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK)
3.
tidak
ada pekerjaan lain
4.
dorongan
karena faktor usia
5.
keberanian
menanggung resiko
6.
komitmen
dan minat tinggi terhadap bisnis.
faktorfaktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :
1. sumber-suber
yang bis adi manfaatkan, misalnya tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan
yang strategis
2.
mengikuti
latihan-latihan bisnis, kursus bisni. Dst
3.Implementasi (pelaksanaan)
beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah binis adalah
sebagai berikut:
1.
siap
mental secara total
2.
adanya
manaer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama
3.
adanya
komitmen yang tinggi terhadap bisnis
4.
adanya
visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.
4. Growth ( Proses Pertumbuhan )
4. Growth ( Proses Pertumbuhan )
1. adanya tim yang kompak dalam
menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan
produktif
2. adanya strategi yang mantap
sebagai produk dari tim yang kompak.
3. adanya roduk yang di
banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha,
manajemen, personalia dsb
4. adanya konsumen dan pemasok
barang yang continu
5. adanya pihak investor yang
memberikan fasilitas keuanga
6. adanya kebijaksanaan
pemerintahan yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntugkan
Sumber:Dr. Buchari Alma "KEWIRAUSAHAAN".
CIRI-CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN
PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang melalui
tiga proses, yaitu:
1.
Proses
imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, wirausaha
mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya: memulai usaha barunya diawali dengan
meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan meniru
yang sudah ada.
2.
Proses
duplikasi dan pengembangan (duplicating and development). Pada tahap ini,
wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi produksi,
wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan
diferensiasi denagn model sendiri.
3.
Proses
penciptaan (creating) atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali
dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru,
dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari schumpeter(1934)
4.
D.
Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996: 15-16) membagi tahap perkembangan wirausaha
menjadi dua, yaitu: (a) Tahap awal (perintisan) (b) Tahap pertumbuhan
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN BERWIRAUSAHA
Faktor-faktor yang menunjang
keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
1. Mampu
melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target pasarnya
2. Memiliki
modal cukup
3. Mencari dan
menggunakan informasi secara tepat
4. Mampu
memnej waktu secara efektif
5. Memiliki
tenaga ahli ysng bisa diandalkan
Faktor keberhasilan orang cina dalam berdagang antara lain: Kerja keras dan tidak mengenal arti putus asa, sabar, pandai merebut peluang, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan pelanggan, memiliki daya tahan dan semangat yang tinggi, tidak suka menunggu, karena peluang tidak pernah menunggu mereka (Ann Wan Seng, 2007)
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya antara lain (Zimmerer,1996)
1.
Tidak
kompeten dalam manajerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha
2.
Kurang
berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya manusia dll
3.
Kurang
dapat mengendalikan keuangan
4.
Gagal
dalam perencanaan
5.
Lokasi
yang kurang memadai
6.
Sikap
kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
7.
Ketidakmampuan
dalam melakukan transisi kewirausahaan.
Megginson (2000) dalam Buchari Alma (2007)
menyatakan sebab-sebab kegagalan dalam small business adalah:
1.
Lack
of capital, kekurangan modal, tidak bisa menjalin relasi
2.
No
business knowledge, kurang memiliki pengetahuan tentang bisnis
3.
Poor
msnsgement, tidak memiliki keterampilan dalam manajemen
4.
Inadequate
planning, tidak membuat planning karena menganggap tidak penting
5.
Inexperience,
kurang pengalaman
Moko PA (2005) membagi faktor kegagalan
menjadi faktor internal dan eksternal.
FAKTOR INTERNAL DISEBABKAN OLEH:
1.
Kurangpandai
dalam beberapa hal tertentu, karena kurang belajar dan berlatih
2.
Kurang
pengalaman
3.
Kurang
baik mengatur waktu
4.
Kurang
berani mengambil resiko
5.
Kurang
pandai meyakionkan orang
6.
Kurang
cepat bertindak
7.
Kurang
mampu melihat dan memanfaatkan peluang
8.
Tidak
mepati janji
9.
Tidak
jujur cepat merasa puas
FAKTOR EKSTERNAL
1.
SDM
yang tidak memadai, kialitas dan kuantitasnya
2.
Komitmen
pihak lain yang tidak terbukti
3.
Kenaikan
harga barang yang tidak terduga
4.
Perubahan
ekonomi global
5.
Kebijakan
pemerintah
6.
Krisis
ekonomi, politik,hukum
7.
Perkembangan
iptek
Beberapa kegagalan wirausaha menurut Kirk Patrick dalam Buchari (2007), sebab-sebab penjual mengalami kegagalan antara lain:
1.
Kurang
inisiatif
2.
Tidak membuat rencana (hal 132)
KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
Ada
beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi
wirausahawan tentu tidak akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan
tanpa pertimbangan dan perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami
berbagi sejumlah keuntungan dan kerugian dalam menjadi wirausahawan
(Suparyanto, 2006:18-28), yakni:
·
DAPAT
MEMILIH BIDANG USAHA SESUAI MINAT DAN BAKAT
seorang wirausahawan dapat
memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai
usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan
kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang
dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan
oleh konsumen agar “profitable”.
·
KEUNTUNGAN USAHA DAPAT DINIKMATI SENDIRI ;
usaha yang dijalankan merupakan
usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga.
Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari
posisinya sebagai pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari
posisinya sebagai manajer.
·
MEMPEROLEH KEPUASAN;
keberhasilan
mengelola usaha akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan.
Kepuasan ini secara tidak langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat
bekerja agar perkembangan usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam
menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam
berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok,
distributor, perbankan dan investor.
·
TIDAK
ADA YANG MEMERINTAH;
seorang
wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia
juga memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak ada
seorangpun yang akan memerintahnya untuk melakukan tugas- tugas tertentu. Ia
hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia dapat memerintah orang lain yang
bekerja kepada dirinya.
·
TIDAK PERLU PERSETUJUAN PIHAK LAIN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN;
saat tertentu seorang
wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya keputusan
untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain,
keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak
tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik
dan manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu
kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli
atau konsultan dengan alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan
keputusan yang paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari
pihak lain menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada akhirnya dia
sendiri yang akan mengambil keputusan.
·
MEMPUNYAI
PELUANG MEMBANTU ORANG LAIN;
Sebagai makhluk
sosial seorang wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain
misalnya dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana
alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi
belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan kualitas
sesuai job specification.
·
JAM
KERJA PANJANG DAN TIDAK TERATUR;
wirausahawan
tidak menutup kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang
mulai dari bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari.
Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan usaha apalagi jika usaha yang
dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin mendapatkan
keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan
tidak menentu. Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada
saat lainnya ia sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.
·
RESIKO
DAN TANGGUNG JAWAB LUAS;
sehubungan dengan posisinya
sebagai pemilik sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang
wirausahawan memiliki tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan
kegagalan usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi
kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus
dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar
perusahaan. Hal ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit
sehingga akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga
wirausahawan harus menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan
harta yang ada dirumah.
·
PENDAPATAN
TIDAK STABIL;
Salah satu
kerugian yang dialami oleh wirausahawan berhubungan dengan pendapatan.
Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode
tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan
menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke periode
lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil, bahkan pada
periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu
resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.
·
SERING
TERLIBAT MASALAH KEUANGAN;
kerugian lain yang
dialami oleh hampir setiap wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan
harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai
kepentingan usaha termasuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya
promosi dan lain-lain.
·
BELAJAR TIDAK ADA AKHIRNYA;
wirausahawan
dituntut untuk selalu mengadaptasi berbagai perubahan yang terjadi.
Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian
dalam berwirausaha.
Itulah keuntungan dan kerugian berwirausaha.
Bagi wirausaha handal, kerugian akan menjadi tantangan sehingga ia tidak akan
pernah berhenti untuk belajar. Jika anda ingin mempertimbangkan pilihan lain,
tentu pahami dengan baikkeuntungan
dan kerugian menjadi karyawan. Semoga anda dapat memutuskan yang
terbaik, apakah karyawan yang loyal dan kapabel ataukah sebagai wirausahawan
sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar