Minggu, 05 Maret 2017

FAKTOR – FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN, MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN, CIRI-CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN, FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BERWIRAUSAHA, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA

FAKTOR – FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan, dan insentif. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan. Jadi, kemampuan berwirausaha meripakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang, Suryana (2000: 34)


MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
1.Innovation (Inovasi)
faktor personal yang mendorng inovasi adalah

  • keinginan berprestasi
  • adanya sifat penasaran
  • keinginan menanggung resiko
  • faktor pendidikan dan
  • faktor pengalaman.
faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah :

  • adanya peluang
  • pengalama
  • kreativitas
2.Triggering Event (pemicu)
beberapa faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah :
1.      adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
2.      adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
3.      tidak ada pekerjaan lain
4.      dorongan karena faktor usia
5.      keberanian menanggung resiko
6.      komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.
faktorfaktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :
1.   sumber-suber yang bis adi manfaatkan, misalnya tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang strategis
2.      mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisni. Dst
3.Implementasi (pelaksanaan)
beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah binis adalah sebagai berikut:
1.      siap mental secara total
2.      adanya manaer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama
3.      adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
4.      adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.

4. Growth ( Proses Pertumbuhan )
1.      adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif
2.      adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
3.      adanya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dsb
4.      adanya konsumen dan pemasok barang yang continu
5.      adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuanga
6.      adanya kebijaksanaan pemerintahan yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntugkan

Sumber:Dr. Buchari Alma "KEWIRAUSAHAAN".

CIRI-CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang melalui tiga proses, yaitu:
1.      Proses imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya: memulai usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan meniru yang sudah ada.
2.      Proses duplikasi dan pengembangan (duplicating and development). Pada tahap ini, wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan diferensiasi denagn model sendiri.
3.      Proses penciptaan (creating) atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru, dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari schumpeter(1934)
4.      D. Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996: 15-16) membagi tahap perkembangan wirausaha menjadi dua, yaitu: (a) Tahap awal (perintisan) (b) Tahap pertumbuhan

FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BERWIRAUSAHA

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
1.      Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target pasarnya
2.      Memiliki modal cukup
3.      Mencari dan menggunakan informasi secara tepat
4.      Mampu memnej waktu secara efektif
5.      Memiliki tenaga ahli ysng bisa diandalkan


Faktor keberhasilan orang cina dalam berdagang antara lain: Kerja keras dan tidak mengenal arti putus asa, sabar, pandai merebut peluang, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan pelanggan, memiliki daya tahan dan semangat yang tinggi, tidak suka menunggu, karena peluang tidak pernah menunggu mereka (Ann Wan Seng, 2007)


Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya antara lain (Zimmerer,1996)
1.      Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha 
2.      Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya manusia dll
3.      Kurang dapat mengendalikan keuangan
4.      Gagal dalam perencanaan
5.      Lokasi yang kurang memadai
6.      Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
7.      Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaan.


Megginson (2000) dalam Buchari Alma (2007) menyatakan sebab-sebab kegagalan dalam small business adalah:
1.        Lack of capital, kekurangan modal, tidak bisa menjalin relasi
2.        No business knowledge, kurang memiliki pengetahuan tentang bisnis
3.        Poor msnsgement, tidak memiliki keterampilan dalam manajemen
4.        Inadequate planning, tidak membuat planning karena menganggap tidak penting
5.        Inexperience, kurang pengalaman

Moko PA (2005) membagi faktor kegagalan menjadi faktor internal dan eksternal.


FAKTOR INTERNAL DISEBABKAN OLEH:

1.      Kurangpandai dalam beberapa hal tertentu, karena kurang belajar dan berlatih
2.      Kurang pengalaman
3.      Kurang baik mengatur waktu
4.      Kurang berani mengambil resiko
5.      Kurang pandai meyakionkan orang
6.      Kurang cepat bertindak
7.      Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang
8.      Tidak mepati janji
9.      Tidak jujur cepat merasa puas


FAKTOR EKSTERNAL

1.      SDM yang tidak memadai, kialitas dan kuantitasnya
2.      Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
3.      Kenaikan harga barang yang tidak terduga
4.      Perubahan ekonomi global
5.      Kebijakan pemerintah 
6.      Krisis ekonomi, politik,hukum
7.      Perkembangan iptek


Beberapa kegagalan wirausaha menurut Kirk Patrick dalam Buchari (2007), sebab-sebab penjual mengalami kegagalan antara lain:
1.      Kurang inisiatif
2.      Tidak membuat rencana (hal 132)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA

Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausahawan tentu tidak akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan tanpa pertimbangan dan perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami berbagi sejumlah keuntungan dan kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:
 

1. KEUNTUNGAN BERWIRAUSAHA:
·                     DAPAT MEMILIH BIDANG USAHA SESUAI MINAT DAN BAKAT
 seorang wirausahawan dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan oleh konsumen agar “profitable”.

·                     KEUNTUNGAN USAHA DAPAT DINIKMATI SENDIRI ;
 usaha yang dijalankan merupakan usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga. Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya sebagai manajer.

·                     MEMPEROLEH KEPUASAN;
keberhasilan mengelola usaha akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan investor.

·                     TIDAK ADA YANG MEMERINTAH;
seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya untuk melakukan tugas- tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia dapat memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.

·                     TIDAK PERLU PERSETUJUAN PIHAK LAIN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN;
 saat tertentu seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain, keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada akhirnya dia sendiri yang akan mengambil keputusan. 

·                     MEMPUNYAI PELUANG MEMBANTU ORANG LAIN;
Sebagai makhluk sosial seorang wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan kualitas sesuai job specification.


2.     KERUGIAN BERWIRAUSAHA: 

·                     JAM KERJA PANJANG DAN TIDAK TERATUR;
wirausahawan tidak menutup kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan usaha apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan tidak menentu. Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya ia sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.

·                     RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB LUAS;
sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan. Hal ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan harta yang ada dirumah.

·                     PENDAPATAN TIDAK STABIL;
Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.



·                     SERING TERLIBAT MASALAH KEUANGAN;
kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.

·                     BELAJAR TIDAK ADA AKHIRNYA;
wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha.
Itulah keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausaha handal, kerugian akan menjadi tantangan sehingga ia tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Jika anda ingin mempertimbangkan pilihan lain, tentu pahami dengan baikkeuntungan dan kerugian menjadi karyawan. Semoga anda dapat memutuskan yang terbaik, apakah karyawan yang loyal dan kapabel ataukah sebagai wirausahawan sukses.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar